Kanker Penis: Gejala yang Tidak Boleh Diabaikan dan Cegah

Kanker Penis: Gejala yang Tidak Boleh Diabaikan dan Cegah

11/03/2025Bumame

Kenali gejala kanker penis yang tidak boleh diabaikan dan pelajari langkah pencegahannya. Deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan!

Kanker penis adalah jenis kanker yang jarang terjadi dan dapat menyebabkan dampak yang sangat merusak bagi pria. Sebagian besar kasus kanker penis adalah karsinoma sel skuamosa (SCC) yang berkembang dari kepala penis atau bagian dalam preputium (bagian yang menutupi ujung penis bila belum disunat). Sekitar 20–50% kanker penis terkait dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang tampaknya berperan sebagai faktor yang baik dalam menentukan prognosis atau perkiraan kesembuhan. Namun, penyebaran kanker secara bertahap melalui kelenjar getah bening dan organ tubuh lainnya dapat secara signifikan mengurangi harapan hidup jangka panjang pasien.

Pada artikel kali ini akan menjelaskan mengenai apa itu kanker penis, gejala yang perlu di khawatirkan, dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker penis.

Apa Itu Kanker Penis

Penis adalah organ seksual pria yang terletak di luar tubuh dan juga merupakan bagian dari sistem kemih. Organ ini terdiri dari berbagai jenis jaringan tubuh, termasuk kulit, saraf, otot polos, dan pembuluh darah. Jaringan-jaringan ini bekerja sama untuk memungkinkan fungsi seksual dan pengeluaran urin. Kulit di sekitar penis melindungi organ ini, sementara otot polos membantu dalam proses ereksi. Saraf yang ada di penis bertanggung jawab untuk merasakan rangsangan, dan pembuluh darah memainkan peran penting dalam sirkulasi darah yang mendukung ereksi.

Kanker penis adalah kanker yang jarang terjadi dan dapat memberikan dampak psikologis yang sangat besar bagi pasien, serta menimbulkan tantangan bagi tenaga medis. Banyak pasien yang menderita kanker ini cenderung menunda untuk mencari perhatian medis karena merasa malu, bersalah, takut, atau bahkan mengabaikan gejala tersebut. Rasa tidak percaya diri dan penolakan terhadap kondisi kesehatan mereka sering kali menyebabkan mereka tidak segera memeriksakan diri.

Penyebaran Kanker Penis

Kanker penis tergolong langka di Eropa dan Amerika Utara, namun lebih sering ditemukan di negara-negara berkembang. Di Inggris, angka kejadian kanker penis antara 2008 hingga 2010 tercatat sekitar 1,3 hingga 2,0 per 100.000 pria, dengan tingkat kematian sekitar 0,3 hingga 0,4 per 100.000 pria​. Sementara di negara seperti Paraguay, Brasil, Angola, dan India, angka kejadian kanker penis bisa mencapai 2,3 hingga 8,3 per 100.000 pria, dan kanker ini bisa menyumbang 10 hingga 20% dari seluruh kasus kanker pada pria​.

Dalam empat dekade terakhir, angka kejadian kanker penis terus meningkat, meskipun tingkat kelangsungan hidup lima tahun secara relatif juga meningkat​. Di Inggris, antara 1979 dan 2009, angka kejadian kanker penis meningkat sebesar 21%​.

Penyebab Kanker Penis

Penyebab kanker penis belum sepenuhnya diketahui, namun penyebab terbesarnya salah satunya adalah Infeksi HPV (Human Papiloma Virus). Ada 2 faktor menjadi penyebabnya :

  • Kanker Penis dengan HPV

Infeksi dengan human papilloma virus (HPV) merupakan faktor risiko utama untuk kanker penis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi dengan High Risk HPV (HR-HPV) atau yang disebut "onkogenik" terlibat dalam patogenesis sebagian kanker penis. HPV-16 sangat terkait dengan kanker penis, dan hubungan ini terbukti konsisten dalam berbagai penelitian dalam beberapa tahun terakhir. HPV-16 adalah subtipe yang paling umum ditemukan pada kanker penis, dengan prevalensi 25–70% pada kanker yang positif HPV. Selain itu, HPV-18 juga ditemukan pada 4–13% kasus kanker penis. Jenis HPV lain seperti -45, -31, -33, dan -52 juga telah terdeteksi.

Beberapa kanker penis dengan Low Risk HPV (LR-HPV) juga telah diidentifikasi. HPV-6, -11, dan DNA dari HPV-8 yang terdapat pada kulit juga ditemukan pada lesi penis. Kondiloma akuminata yang disebabkan oleh HPV berisiko rendah tidak memiliki potensi ganas, meskipun pada beberapa kasus, kondiloma akuminata raksasa yang sudah lama (tumor Buschke-Löwenstein) dapat menjadi ganas, dengan invasi ditemukan pada 30–56% kasus.

  • Kanker Penis dengan HPV negatif

Tumor yang negatif HPV diduga muncul dari penyakit seperti peradangan kronis dan/atau iritasi, seperti pada Lichen Sclerosus (LS). Penyebab pasti dari LS belum diketahui, namun faktor genetik, mekanisme autoimun, dan pengaruh iritatif (seperti urin) atau infeksi telah diperkirakan sebagai penyebabnya. LS ditandai oleh peradangan kronis dan atrofi (keadaan dimana sel mengalami penyusutan), dengan evaluasi klinis menunjukkan area plak atrofi dan sklerotik (bagian yang hancur dan rusak) yang pucat. Perkembangan kondisi ini bersifat progresif, dan plak dapat menyatu dan mengeras, yang terkadang mengakibatkan resiko ke kanker.

Faktor Resiko Kanker Penis

Faktor risiko yang diidentifikasi untuk kanker penis secara logis berkontribusi pada salah satu atau kedua jalur penyebab kanker. Faktor risiko yang diduga untuk kanker penis adalah:

  • Phimosis/tidak disunat: Keadaan di mana kulup penis tidak bisa ditarik kembali, yang dapat menyebabkan infeksi kronis dan peradangan.

  • Infeksi HPV: Human papillomavirus (HPV) jenis berisiko tinggi dapat menyebabkan kanker penis.

  • Penggunaan tembakau: Merokok atau mengunyah tembakau dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker penis.

  • Kebersihan yang buruk: Kurangnya kebersihan pribadi dapat memicu infeksi dan peradangan, meningkatkan risiko kanker penis.

  • Peradangan atau iritasi kronis: Kondisi seperti Lichen Sclerosus atau peradangan jangka panjang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.

  • Cedera atau trauma pada penis: Luka atau trauma pada area genital dapat meningkatkan risiko kanker jika menyebabkan peradangan kronis.

  • Kondiloma genital: Kutil genital yang disebabkan oleh infeksi HPV berisiko menyebabkan perubahan sel yang bisa berkembang menjadi kanker.

  • Infeksi HIV: Infeksi HIV dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker penis.

  • Fotokemoterapi Psoralen-UV-A: Penggunaan terapi UV-A untuk pengobatan kondisi kulit seperti psoriasis dapat meningkatkan risiko kanker kulit, termasuk pada penis.

  • Hubungan seksual dengan hewan (SWA): Praktik ini dapat meningkatkan risiko infeksi yang berkontribusi pada perkembangan kanker penis.

Gejala Kanker Penis

Kanker penis dapat muncul di mana saja pada penis, namun paling sering terjadi pada glans (48%) dan preputium (21%). Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kanker penis dapat menjadi ulseratif (luka yang berbentuk seperti lubang) dan/atau terinfeksi. Lesi penis yang tidak sembuh harus menimbulkan kecurigaan terhadap proses keganasan dan biopsi harus dipertimbangkan. Kanker penis seringkali tidak menimbulkan gejala, meskipun nyeri, keluarnya cairan, dan perdarahan dapat terjadi pada kasus yang lebih lanjut dengan kerusakan jaringan lokal yang luas. Kanker penis dapat dikenali dari gejala berikut:

  • Benjolan atau Luka pada Penis: Luka yang tidak sembuh dalam waktu lama.

  • Perubahan Warna Kulit: Seperti kemerahan atau kehitaman pada kulit penis.

  • Pembengkakan: Biasanya di ujung penis atau di kelenjar getah bening pangkal paha.

  • Nyeri atau Pendarahan: Terutama saat buang air kecil atau saat ereksi.

Jika gejala-gejala ini muncul, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Sumber : Bakshi, G., & Pal, M. (2024). Penile Cancer. In Tata Memorial Centre Textbook of Oncology

Sumber : Bolognia, J. L., Schaffer, J. V., & Cerroni, L. (2022). Dermatology (4th ed.)

Sumber : Aboumarzouk, O. M. (Ed.). (2019). Blandy's urology. John Wiley & Sons.

Pemeriksaan Kanker Penis

Saat berkonsultasi ke dokter, akan dilakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosa. Beberapa diantaranya seperti:

  • Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa ukuran, bentuk, dan lokasi tumor pada penis, serta apakah tumor tersebut menempel pada jaringan di sekitarnya. Pada pria yang belum disunat, tumor bisa tersembunyi di bawah preputium karena adanya fimosis (preputium yang tidak bisa ditarik). Oleh karena itu, dokter akan dengan hati-hati menarik preputium untuk memeriksa lebih lanjut. Dokter juga akan memeriksa dasar penis dan kantung zakar (skrotum) untuk melihat apakah tumor sudah menyebar atau ada lesi lainnya. Selain itu, dokter juga akan memeriksa area selangkangan untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar getah bening. Ini dilakukan dengan meraba kelenjar getah bening untuk melihat jumlahnya, ukuran, tekstur (apakah keras atau kenyal), dan apakah kelenjar tersebut bisa digerakkan atau tetap. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah tumor menempel pada jaringan yang lebih dalam atau hanya pada kulit, karena hal ini akan mempengaruhi apakah tumor dapat diangkat dan jenis tindakan bedah yang akan dilakukan.

  • Biopsi

Pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium. Kanker sel skuamosa (SCC) pada penis memiliki beberapa jenis berdasarkan pemeriksaan jaringan (histologi). Jenis yang paling umum ditemukan adalah tipe biasa, yang mencakup sekitar 60% kasus. Salah satu varian lainnya adalah tipe verrucous, yang memiliki prognosis baik dengan risiko penyebaran (metastasis) yang sangat rendah. Selain itu, ada juga tumor dengan campuran karakteristik histologi.

  • Pemeriksaan Pencitraan

Seperti Magnetic resonance imaging (MRI), Computerized Tomography Scan (CT scan), atau Ultrasonografi (USG) untuk mengevaluasi penyebaran kanker ke area lain​. Faktor paling penting untuk menentukan prognosis (perkiraan perjalanan penyakit) adalah keberadaan metastasis di kelenjar getah bening. Faktor lain yang juga memengaruhi prognosis meliputi:

  1. Tingkat diferensiasi tumor (derajat histologi).

  2. Kedalaman invasi tumor ke jaringan sekitarnya.

  3. Ketebalan tumor.

  4. Adanya invasi ke pembuluh darah atau saraf (sering ditemukan pada SCC dengan risiko tinggi).

Semakin banyak faktor risiko ini ditemukan, semakin besar kemungkinan kanker berkembang menjadi lebih agresif.

Pilihan Pengobatan

Pengobatan kanker penis bergantung pada stadium dan kondisi kesehatan pasien.

  1. Obat Oles: Pada stadium awal ada beberapa obat oles seperti fluorouracil dan imiquimod, dioleskan ke penis secara rutin

  2. Operasi: Termasuk bedah laser, eksisi tumor, hingga amputasi sebagian atau seluruh penis pada kasus berat.

  3. Kemoterapi: Digunakan untuk mengecilkan tumor atau mengobati kanker yang telah menyebar.

  4. Terapi Radiasi: Untuk menghancurkan sel-sel kanker.

  5. Pengobatan Paliatif: Ditujukan untuk mengurangi gejala pada kanker stadium lanjut​

Pencegahan Kanker Penis

Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan kanker penis:

  • Menjaga Kebersihan

Membersihkan area genital secara rutin sangat penting, terutama bagi pria yang tidak disunat. Pastikan menarik kulup untuk membersihkan bagian bawahnya.

  • Sunat

Sunat dapat membantu mencegah risiko kanker penis, terutama jika akses terhadap kebersihan harian terbatas.

  • Hindari Infeksi HPV

  1. Hindari perilaku seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan tanpa pengaman.

  2. Lakukan vaksinasi HPV untuk melindungi dari virus yang dapat menyebabkan kanker penis.

  • Berhenti Merokok

Hindari produk tembakau karena zat berbahaya di dalamnya dapat meningkatkan risiko kanker.

  • Perhatikan Kesehatan Kulit Penis

  1. Jika ada ruam, luka, atau lesi yang tidak sembuh dalam waktu lama, segera konsultasikan dengan dokter.

  2. Hindari penggunaan obat-obatan tanpa resep yang bisa menyebabkan iritasi.

  • Cegah dan Atasi Fimosis

Jika Anda sulit menarik preputium, konsultasikan ke dokter untuk mengatasi masalah ini.

  • Hindari Faktor Risiko Lain

  1. Pastikan tidak terpapar infeksi menular seksual lainnya, seperti HIV.

  2. Hindari kebiasaan yang dapat melukai atau menyebabkan trauma pada area genital.

Langkah-langkah sederhana ini dapat membantu mengurangi risiko kanker penis dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Jika ada gejala mencurigakan, segera periksakan ke dokter untuk diagnosis dini.

Kesimpulan

Kanker penis adalah penyakit serius yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV dan praktik kebersihan yang baik. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Sumber

Aboumarzouk, O. M. (Ed.). (2019). Blandy's urology. John Wiley & Sons.

Bakshi, G., & Pal, M. (2024). Penile Cancer. In Tata Memorial Centre Textbook of Oncology (pp. 737-749). Singapore: Springer Nature Singapore.

Bolognia, J. L., Schaffer, J. V., & Cerroni, L. (2022). Dermatology (4th ed.). Elsevier. (pp. 1383–1399).

Brunckhorst, O., Ahmed, K., Muneer, A., & Alnajjar, H. M. (Eds.). (2023). Penile Cancer-a Practical Guide. Springer.

American Cancer Society. (n.d.). What is penile cancer? Retrieved November 30, 2024, from https://www.cancer.org/cancer/types/penile-cancer/about/what-is-penile-cancer.html

National Center for Biotechnology Information. (n.d.). Penile cancer. In StatPearls. Retrieved November 30, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499930/