Memahami Peran Hormon AMH dalam Kesehatan Reproduksi Wanita

Memahami Peran Hormon AMH dalam Kesehatan Reproduksi Wanita

19/11/2024Bumame

Anti-Mullerian-Hormone atau AMH merupakan hormon yang diproduksi oleh sel-sel di dalam folikel ovarium dalam tubuh wanita.

Dalam dunia kesehatan reproduksi, hormon memegang peranan penting dalam menjaga fungsi organ dan proses biologis yang terjadi pada wanita. Salah satu hormon yang makin diperhatikan dalam evaluasi kesehatan reproduksi adalah hormon Anti-Mullerian-Hormone (AMH). Tes AMH menjadi penting terutama bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan atau menghadapi masalah fertilitas. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai tes AMH serta kaitannya dengan kesehatan reproduksi wanita.

Apa itu Hormon AMH?

Anti-Mullerian-Hormone atau AMH merupakan hormon yang diproduksi oleh sel-sel di dalam folikel ovarium dalam tubuh wanita. AMH berfungsi mengukur cadangan ovarium atau jumlah telur yang tersedia untuk proses reproduksi. Seiring bertambahnya usia, jumlah AMH dalam tubuh akan berkurang secara alami secara perlahan.Oleh sebab itu, tes AMH sering digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi potensi kesuburan seorang wanita.

Hormon AMH tidak hanya memainkan peran dalam fertilitas, tetapi juga membantu dokter dalam merencanakan perawatan medis tertentu, terutama pada wanita yang menjalani prosedur seperti in-vitro fertilization (IVF) atau biasa disebut bayi tabung serta perawatan kesuburan lainnya.

Mengapa Tes AMH Penting untuk Kesehatan Reproduksi Wanita?

Melakukan tes AMH dapat membantu wanita yang tengah mengalami kesulitan untuk dapat hamil atau yang sedang memiliki rencana penundaan kehamilan. Beberapa alasan penting melakukan tes hormon bagi wanita seperti:

  • Menilai Cadangan Ovarium

Tes AMH dapat membantu menentukan jumlah cadangan ovarium dalam tubuh. Apabila kadar AMH yang dideteksi lebih tinggi, menandakan cadangan ovarium yang lebih baik pada wanita, sementara kadar AMH yang rendah dapat mengindikasikan adanya penurunan cadangan ovarium.

  • Memprediksi Respons Terhadap Perawatan Kesuburan

Wanita yang sedang menjalani perawatan kesuburan seperti IVF, tes AMH dapat membantu memprediksi bagaimana tubuh akan merespon stimulasi ovarium yang dilakukan selama proses perawatan tersebut.

  • Diagnosis Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Polycystic Ovary Syndrome atau biasa disebut PCOS merupakan kondisi kelainan hormonal yang sering terjadi pada wanita remaja dan wanita dalam usia subur. Wanita dengan PCOS biasanya memiliki kadar AMH yang lebih tinggi dari biasanya sehingga bisa berdampak pada masalah ovulasi dan kesuburan. Tes AMH dapat membantu mendeteksi PCOS agar bisa ditangani sejak dini.

  • Menentukan Waktu yang Tepat untuk Kehamilan

Bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan, tes AMH dapat membantu memperkirakan waktu yang ideal untuk memulai program kehamilan. Di sisi lain, tes ini bisa membantu pasangan yang sedang mempertimbangkan menunda waktu kehamilan sesuai dengan hasil diagnosa kadar AMH dalam tubuh.

Kapan Sebaiknya Melakukan Tes AMH?

Tes AMH tidak harus dilakukan secara terus menerus. Tes ini lebih banyak disarankan kepada wanita yang sedang merencanakan atau mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Merencanakan Program Kehamilan

Apabila Anda ingin mengetahui seberapa besar peluang kehamilan dalam waktu dekat atau ingin melakukan penundaan kehamilan karena kondisi tertentu, tes AMH dapat memberikan informasi yang bisa memberikan gambaran penting tentang kondisi tersebut.

  • Mengalami Kesulitan Hamil

Jika Anda sudah mencoba untuk melakukan program hamil selama lebih dari satu tahun tapi tidak memberikan hasil yang positif, tes AMH bisa membantu dokter untuk mengevaluasi cadangan ovarium Anda dan menentukan langkah program atau pengobatan yang diperlukan.

  • Menjalani Perawatan Kesuburan

Tes AMH sering kali digunakan sebagai faktor penting yang bisa membantu perencanaan dosis obat-obatan yang diperlukan selama program IVF atau program kesuburan lainnya yang akan dijalani oleh wanita.

Faktor yang Mempengaruhi Kadar Hormon AMH

Beberapa faktor seperti usia dan kondisi kesehatan reproduksi bisa mempengaruhi kadar hormon AMH dalam tubuh wanita. Faktor lain yang dapat berdampak pada kadar AMH meliputi:

  • Usia

Seiring bertambahnya usia, kadar AMH dalam tubuh wanita dapat mengalami penurunan signifikan. Penurunan ini berdampak pada berkurangnya jumlah sel telur yang tersisa di ovarium, biasanya kondisi dimulai setelah memasuki usia 35 tahun.

  • Kondisi Medis

Kondisi medis seperti PCOS biasanya mengakibatkan peningkatan pada kadar AMH, sementara menopause atau gangguan ovarium dapat menyebabkan terjadinya penurunan drastis dalam kadar hormon AMH dalam tubuh.

  • Obat-obatan dan Perawatan Kesuburan

Konsumsi obat-obatan yang digunakan dalam perawatan program kesuburan seperti obat stimulan ovarium juga dapat mempengaruhi hasil tes AMH.

Prosedur Tes AMH

Tes AMH dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada pasien. Sampel ini kemudian akan dianalisis di laboratorium untuk menentukan kadar hormon AMH dalam tubuh. Hasil tes ini tidak dipengaruhi oleh siklus menstruasi sehingga dapat dilakukan kapan saja. Biasanya dokter akan menyarankan tes ini sebagai bagian dari pemeriksaan kesuburan pada wanita. Selain tes AMH, dokter juga akan menyarankan tes hormon lainnya seperti tes hormon FSH dan LH.

Lakukan tes AMH melalui Medical Check Up di Bumame yang bisa Anda akses melalui layanan Walk-in atau gunakan layanan Gratis Home Care. Selain itu, Anda juga bisa melakukan tes Kesuburan Wanita jika ingin melakukan program kesuburan. Lakukan cek kesehatan dan berbagai hal lainnya di Bumame bisa mendapatkan konsultasi Gratis sebelum dan setelah pemeriksaan. Mari bersama-sama menjaga kesehatan masa depan bersama Bumame.