Vaksin HPV tidak hanya untuk wanita—pria juga perlu mendapatkannya! Ketahui manfaat, pentingnya vaksinasi, dan cara melindungi diri dari HPV di sini.
Pendahuluan
Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan utama terhadap berbagai penyakit infeksi yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Salah satu vaksin yang kini semakin mendapat perhatian adalah vaksin Human Papillomavirus (HPV). Meski banyak orang mengetahui bahwa vaksin HPV umumnya diberikan kepada perempuan untuk mencegah kanker serviks, kenyataannya pria juga sangat dianjurkan untuk menerima vaksin ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai vaksin HPV untuk pria, manfaatnya, kapan dan mengapa pria perlu mendapatkan vaksin, serta informasi penting lainnya.
Apa Itu Vaksin?
Vaksin adalah zat yang diberikan kepada seseorang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat melawan infeksi dari virus, bakteri, atau agen penyebab penyakit lainnya. Vaksin bekerja dengan cara memperkenalkan antigen yang menyerupai patogen yang sebenarnya, tetapi tidak menimbulkan penyakit. Dengan demikian, tubuh akan memproduksi antibodi yang dapat mengenali dan melawan patogen tersebut jika terpapar di masa depan.
Apa Itu HPV?
Human Papillomavirus (HPV) adalah kelompok virus yang sangat umum yang dapat menginfeksi kulit dan membran mukosa manusia. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV, dan sebagian besar tidak berbahaya serta dapat hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan gejala. Namun, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kanker serviks pada wanita, kanker anus, kanker tenggorokan, serta kutil kelamin pada pria dan wanita.
HPV ditularkan melalui kontak seksual, baik itu hubungan vaginal, anal, maupun oral. Infeksi HPV sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga seseorang bisa terinfeksi dan menularkan virus tersebut tanpa disadari.
Apa Itu Vaksin HPV?
Vaksin HPV adalah vaksin yang dirancang untuk mencegah infeksi oleh jenis-jenis HPV tertentu yang diketahui dapat menyebabkan kanker dan kutil kelamin. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe virus yang paling berisiko tinggi, termasuk HPV tipe 16 dan 18, yang sering dikaitkan dengan kanker, serta HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin.
Gejala Infeksi HPV pada Pria
HPV sering kali tidak menunjukkan gejala. Namun, jika ada, gejala dapat berupa:
Munculnya kutil kelamin (benjolan kecil atau besar, datar, atau menyerupai kembang kol).
Lesi di area mulut, tenggorokan, atau anus yang bisa menjadi tanda infeksi HPV atau kanker
Kenapa Vaksin HPV Penting untuk Pria?
Meskipun HPV sering dikaitkan dengan wanita karena kaitannya dengan kanker serviks, pria juga dapat terinfeksi virus ini dan menghadapi risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, vaksin HPV untuk pria sangat penting untuk mencegah komplikasi kesehatan yang dapat muncul akibat infeksi HPV.
Menurut World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin HPV direkomendasikan untuk pria, terutama untuk mengurangi risiko terjadinya kanker yang berhubungan dengan HPV, seperti kanker anus, kanker kepala dan leher, serta kutil kelamin (condyloma acuminata). Infeksi HPV juga dapat menyebabkan masalah pada sistem reproduksi pria, seperti kanker penis.
Di Indonesia, vaksin HPV masih sering dikaitkan dengan perempuan, terutama untuk mencegah kanker serviks. Namun, penting untuk dipahami bahwa pria juga berisiko terinfeksi HPV dan dapat mengalami komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, vaksin HPV untuk pria di Indonesia tidak kalah pentingnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pria juga perlu mendapatkan vaksin HPV:
Mencegah Kanker Terkait HPV
Infeksi HPV dapat menyebabkan berbagai jenis kanker pada pria, termasuk kanker anus, kanker tenggorokan, dan kanker penis. Dengan vaksinasi, pria dapat mengurangi risiko terkena kanker-kanker tersebut.
Mencegah Kutil Kelamin
Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kutil kelamin yang menyakitkan dan menular. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi dengan jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin.
Mencegah Penyebaran HPV kepada Pasangan
Dengan menerima vaksin, pria tidak hanya melindungi diri mereka sendiri tetapi juga membantu mencegah penyebaran HPV ke pasangan mereka. Ini penting terutama dalam hubungan seksual yang melibatkan kontak langsung dengan kulit atau membran mukosa.
Mengurangi Risiko Infeksi Kronis
Beberapa infeksi HPV dapat berkembang menjadi infeksi kronis yang menyebabkan perubahan sel abnormal pada tubuh. Vaksin HPV dapat membantu mencegah infeksi jangka panjang yang dapat berujung pada kanker.
Apakah Vaksin HPV Aman Pada Pria?
Ya, vaksin HPV telah diuji secara ketat dan dinyatakan aman oleh badan kesehatan internasional seperti WHO dan FDA. Efek sampingnya umumnya ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, demam ringan, atau pusing sementara. Efek samping serius sangat jarang terjadi.
Efektivitas Vaksin HPV pada Pria
Vaksin HPV sangat efektif jika diberikan sebelum seseorang terpapar virus, biasanya sebelum aktif secara seksual.
Studi menunjukkan bahwa vaksin ini mampu mengurangi risiko kutil kelamin hingga 90% dan melindungi dari infeksi HPV berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker.
Efektivitas vaksin tetap tinggi meskipun diberikan kepada pria hingga usia dewasa muda (26 tahun) dan bahkan dapat memberikan manfaat pada kelompok usia 27-45 tahun dalam situasi tertentu.
Kapan Pria Perlu Divaksin?
Vaksinasi HPV untuk pria paling efektif jika diberikan pada usia yang lebih muda, idealnya antara usia 9 hingga 26 tahun. Vaksin diberikan pada usia ini karena pada usia tersebut, seseorang lebih mungkin belum terpapar oleh virus HPV dan karena vaksin memberikan perlindungan terbaik sebelum seseorang terpapar infeksi.
Namun, pria yang berusia hingga 45 tahun juga dapat memperoleh manfaat dari vaksin HPV, meskipun efektivitasnya akan berkurang seiring bertambahnya usia dan kemungkinan terpapar virus lebih tinggi. Berbeda dengan wanita, CDC merekomendasikan vaksinasi HPV untuk pria jika mereka masuk dalam kelompok risiko tinggi, seperti:
Pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM).
Pria dengan sistem imun yang lemah, misalnya penderita HIV.
Pria yang memiliki riwayat pasangan dengan kanker terkait HPV.
Jenis-Jenis Vaksin HPV yang Tersedia untuk Pria
Ada beberapa jenis vaksin HPV yang tersedia di pasar, dan semua jenis vaksin ini efektif dalam melindungi terhadap beberapa jenis virus HPV yang dapat menyebabkan kanker dan kutil kelamin. Dua jenis vaksin utama yang digunakan di seluruh dunia adalah:
Vaksin Gardasil
Vaksin Gardasil adalah salah satu vaksin HPV yang paling umum digunakan, dan mampu melindungi terhadap empat jenis HPV (HPV 6, 11, 16, dan 18). HPV 6 dan 11 biasanya menyebabkan kutil kelamin, sementara HPV 16 dan 18 adalah penyebab utama kanker serviks pada wanita dan kanker anus pada pria.
Vaksin Gardasil 9
Gardasil 9 adalah pengembangan dari vaksin Gardasil dan memberikan perlindungan terhadap sembilan jenis HPV, termasuk HPV 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58 yang lebih banyak menyebabkan kanker. Gardasil 9 lebih lengkap dalam memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker.
Program Vaksinasi HPV di Indonesia
Sejak beberapa tahun terakhir, vaksin HPV telah dimasukkan dalam program imunisasi nasional di Indonesia, terutama untuk perempuan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, telah memulai inisiatif untuk memperkenalkan vaksin HPV kepada pria sebagai bagian dari upaya untuk menanggulangi penyakit yang berhubungan dengan HPV.
Namun, meskipun program vaksinasi HPV untuk perempuan sudah lebih diterima secara luas, vaksinasi untuk pria masih membutuhkan perhatian lebih dalam hal sosialisasi dan edukasi masyarakat. Banyak masyarakat yang masih menganggap vaksin HPV hanya untuk wanita, padahal pria juga memiliki risiko yang signifikan terhadap infeksi HPV dan penyakit-penyakit terkait.
Syarat untuk Mendapatkan Vaksin HPV
Secara umum, vaksin HPV aman diberikan kepada sebagian besar orang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mendapatkan vaksin:
Usia yang Tepat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, vaksin HPV lebih dianjurkan diberikan pada usia muda, antara 9 hingga 26 tahun. Untuk orang yang lebih tua (hingga 45 tahun), vaksin dapat diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter.
Kehamilan
Wanita hamil tidak disarankan untuk menerima vaksin HPV. Jika Anda sedang hamil atau berencana hamil, bicarakan dengan dokter Anda apakah vaksin ini tepat untuk Anda.
Kondisi Medis Tertentu
Jika seseorang memiliki alergi berat terhadap salah satu komponen vaksin atau memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, vaksin HPV mungkin perlu ditunda atau dibahas lebih lanjut dengan profesional medis.
Vaksinasi Sebelumnya
Jika seseorang telah menerima sebagian dari rangkaian vaksin HPV di usia muda, tetapi belum selesai, mereka dapat melanjutkan vaksinasi pada usia yang lebih tua untuk memastikan perlindungan penuh.
Harga dan Akses Vaksin HPV
Harga vaksin HPV bervariasi tergantung lokasi dan jenis vaksin. Di Indonesia, satu dosis vaksin berkisar antara Rp 800.000 hingga Rp 1.500.000. Namun, beberapa program pemerintah atau lembaga kesehatan memberikan subsidi atau vaksin gratis, terutama untuk kelompok usia tertentu.
Pencegahan HPV pada Pria
Vaksinasi HPV: Cara terbaik untuk mencegah HPV adalah mendapatkan vaksin sebelum aktif secara seksual.
Gunakan kondom: Meskipun tidak 100% melindungi, kondom dapat mengurangi risiko penyebaran HPV.
Setia pada satu pasangan: Meminimalkan jumlah pasangan seksual bisa mengurangi risiko infeksi.
Kesimpulan
Vaksin HPV untuk pria adalah salah satu langkah penting dalam mencegah kanker dan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi HPV. Vaksin ini tidak hanya melindungi pria dari risiko kanker anus, tenggorokan, dan penis, tetapi juga mengurangi risiko penularan HPV kepada pasangan mereka. Vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan pada usia muda, namun pria hingga usia 45 tahun masih dapat memperoleh manfaatnya.
Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang vaksin HPV untuk pria, mengingat manfaatnya yang signifikan dalam melindungi kesehatan dan mencegah penyakit yang dapat berdampak serius di kemudian hari. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk mengetahui apakah vaksin HPV tepat untuk Anda, serta untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan prosedur vaksinasi yang sesuai.
Sumber
American Sexual Health Association. (2024). Vaccines protect your health. Retrieved from https://www.ashasexualhealth.org/what-men-should-know/
Centers for Disease Control and Prevention. (2024). Cancers caused by HPV. Retrieved November 20, 2024, from https://www.cdc.gov/hpv/about/cancers-caused-by-hpv.html
Erni, E., & Wathon, S. (2019). Pengembangan sistem deteksi hpv (Human Papilloma Virus) berbasis marka molekuler pcr-rflp. Biotrends, 9(2), 48-55.
Giuliano, A. R., Anic, G., & Nyitray, A. G. (2010). Epidemiology and pathology of HPV disease in males. Gynecologic Oncology, 117(2 Suppl), S15–S19. https://doi.org/10.1016/j.ygyno.2010.01.026
Palefsky, J. M. (2007). HPV infection in men. Diseases in the Colon & Rectum, 50(4), 1008-1009. https://doi.org/10.1007/s10350-007-0249-8
Rahayu, A. S. (2018). Inveksi human papilloma virus (hpv) dan pencegahannya pada remaja dan dewasa muda. J. Biol. Papua, 2(2), 81-88.