Generasi 30-an Wajib Baca: Ini Pemeriksaan Kesehatan untuk Antisipasi Penyakit Degeneratif

Generasi 30-an Wajib Baca: Ini Pemeriksaan Kesehatan untuk Antisipasi Penyakit Degeneratif

27/06/2025Bumame

Memasuki usia 30 tahun, metabolisme tubuh mulai melambat dan risiko penyakit degeneratif pun meningkat. Fakta mengejutkan dari Kemenkes menunjukkan bahwa kasus diabetes & kolesterol di usia produktif melonjak 40% dalam 5 tahun terakhir, dengan banyak penderitanya justru berada di rentang usia 30-39 tahun. 

Kondisi ini diperparah oleh gaya hidup modern yang serba instan dan minim aktivitas fisik. Sebelum gejala mengganggu muncul, yuk simak pemeriksaan kesehatan apa saja yang bisa kamu lakukan sejak dini! 

5 Pemeriksaan Penting untuk Kesehatan

1. Cek Gula Darah (Diabetes Screening)

Diabetes tipe 2 kini tidak hanya menyerang lansia, tapi juga mereka yang masih produktif. Pemeriksaan ini penting karena kadar gula tinggi yang tidak terkontrol bisa merusak pembuluh darah dan organ vital secara diam-diam.

  • Tes yang disarankan:

    • Gula darah puasa: Mengukur kadar glukosa setelah berpuasa 8 jam. Nilai 100-125 mg/dL menunjukkan prediabetes, sedangkan >126 mg/dL mengindikasikan diabetes.

    • HbA1c: Memberikan gambaran rata-rata kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir, lebih akurat dibanding tes sewaktu. 

  • Kondisi yang perlu diperhatikan:
    Jika kamu sering merasa haus berlebihan, berat badan turun drastis, atau luka sulit sembuh, segera periksakan diri.

  • Perkembangan Terkini:

    Selain modifikasi gaya hidup dan obat konvensional, kini tersedia Ozempic (semaglutide), obat injeksi untuk diabetes tipe 2 yang juga membantu menurunkan berat badan. 

Ozempic bekerja dengan meningkatkan produksi insulin dan mengurangi nafsu makan, sehingga efektif untuk pasien diabetes dengan obesitas. Namun, penggunaannya harus dengan resep dokter dan pemantauan ketat untuk menghindari efek samping seperti mual atau risiko pankreatitis.

2. Pemeriksaan Kolesterol & Trigliserida

Kolesterol tinggi adalah "silent killer" yang bisa memicu penyumbatan pembuluh darah dan serangan jantung mendadak.

  • Parameter yang diperiksa:

    • LDL (kolesterol jahat): Idealnya di bawah 100 mg/dL. Kadar tinggi bisa menyebabkan plak di arteri.

    • HDL (kolesterol baik): Berfungsi membersihkan kelebihan kolesterol. Semakin tinggi nilainya semakin baik. 

    • Trigliserida: Lemak darah yang meningkat akibat konsumsi gula dan alkohol berlebihan.

  • Kondisi yang perlu diperhatikan:
    Sering mengonsumsi makanan cepat saji, jarang olahraga, atau memiliki lingkar perut >90 cm (pria)/80 cm (wanita).

3. Tes Fungsi Hati & Ginjal

Organ penyaring racun ini rentan rusak akibat pola hidup tidak sehat.

  • Yang diperiksa:

    • SGOT/SGPT: Enzim hati yang meningkat saat terjadi peradangan atau kerusakan sel hati. 

    • Asam urat: Kadar tinggi (>7 mg/dL) bisa memicu nyeri sendi dan batu ginjal.

    • Kreatinin: Penanda fungsi ginjal. Nilai >1,3 mg/dL perlu diwaspadai.

  • Kondisi yang perlu diperhatikan:
    Pecandu alkohol, penggemar jeroan, atau yang sering mengonsumsi obat pereda nyeri.

4. Pemeriksaan Tiroid

Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi optimal bisa mengacaukan metabolisme tubuh.

  • Mengapa penting:
    Gangguan tiroid sering disalahartikan sebagai kelelahan biasa. Padahal jika dibiarkan, bisa menyebabkan obesitas, depresi, hingga gangguan jantung.

  • Tes TSH:
    Nilai normal 0,4-4,0 mIU/L. Di bawah atau di atas range ini menunjukkan kelainan fungsi tiroid.

5. Skrining Jantung (EKG & Tekanan Darah)

Penyakit jantung kini banyak menyerang usia muda karena stres dan pola makan tidak sehat.

  • Pemeriksaan dasar:

    • EKG: Mendeteksi kelainan irama jantung yang bisa berakibat fatal.

    • Tekanan darah: Hipertensi (>140/90 mmHg) adalah gerbang menuju stroke dan gagal jantung.

  • Kondisi yang perlu diperhatikani:
    Perokok aktif, pekerja shift malam, atau yang memiliki riwayat keluarga sakit jantung.

Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai

  • Gaya hidup sedentary - Duduk terlalu lama memperlambat metabolisme dan sirkulasi darah.

  • Diet tidak seimbang - Konsumsi gula berlebihan memicu resistensi insulin.

  • Kurang tidur - Tidur <6 jam/hari meningkatkan hormon stres kortisol.

  • Stres kronis - Memicu peradangan dalam tubuh yang mempercepat penuaan sel.

Kesehatan di usia 30-an adalah fondasi untuk kualitas hidup di masa depan. Dengan #TauLebihCepat kondisi kamu, kamu bisa melakukan perubahan gaya hidup, penyakit degeneratif bisa dicegah sebelum terlambat. Jangan tunggu sampai gejala parah muncul!

Sekarang di Bumame Layanan Medical Check Up juga bisa kamu lakukan dari rumah dengan layanan Home Care kami (untuk area Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok) dan gratis biaya transportasi serta konsultasi dokter dan pembacaan hasil Medical Check Up untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat. Yuk #TauLebihCepat untuk bisa menentukan langkah penanganan yang tepat dan cepat.

Lokasi Clinic Bumame:

  1. Bumame Health Clinic Cideng: JAC Building, Jl. Jati Baru Raya No.28 5, Petojo Sel., Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10160

  2. Bumame Health Clinic TB Simatupang: 1, Jl. TB Simatupang No.33, RT.1/RW.5, Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

  3. Bumame Health Clinic Karawang: Ruko Court Yard, Blk. C12 Jl. Galuh Mas Raya Blok VII-A No, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat 41361

  4. Bumame Health Clinic BSD: Ruko Northridge B1 No.16, Rw. Mekar Jaya, Kec. Serpong, Tangerang, Banten 15310