Kenali Stroke: Ini Cara Diagnosis dan Penanganan Efektif Stroke

Kenali Stroke: Ini Cara Diagnosis dan Penanganan Efektif Stroke

21/04/2025Bumame

Stroke perlu penanganan cepat untuk cegah kerusakan permanen. Pelajari cara mengenali gejala, diagnosis, dan langkah penanganan yang tepat.

Stroke merupakan kondisi medis yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Salah satu penyakit mengancam jiwa yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

Untuk mengantisipasi kedatangannya yang bisa terjadi kapan pun, sangat penting untuk memahami tanda, penyebab, dan pengobatannya sebagai langkah awal melawan stroke.

Apa Itu Stroke?

Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada jaringan otak karena kekurangan oksigen dan nutrisi.

Stroke termasuk penyebab utama kecacatan jangka panjang di seluruh dunia. Rusaknya jaringan otak akan mengakibatkan hilangnya fungsi tubuh yang dikendalikan oleh area otak.

Apa Saja Jenis Stroke?

Memahami jenis-jenis stroke adalah langkah penting untuk mengenali gejala, menentukan risiko, dan memilih pengobatan yang tepat. Berikut tiga jenis utama stroke:

  • Stroke Iskemik

Jenis paling umum (87% kasus), terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat gumpalan darah atau plak. Penyebab utamanya adalah gangguan aliran darah.

  • Stroke Hemoragik

Terjadi saat pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan perdarahan. Seringnya disebabkan oleh hipertensi, aneurisma pembuluh darah, atau trauma kepala.

  • Transient Ischemic Attack (TIA)

Disebut juga mini-stroke, terjadi karena penyumbatan sementara yang tidak menyebabkan kerusakan permanen. TIA adalah tanda peringatan risiko stroke besar.

Apa Penyebab Stroke?

Stroke disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan aliran darah ke otak. Faktor-faktor ini meliputi:

Penyakit Kardiovaskular

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi), merupakan penyebab utama stroke.

  • Gangguan seperti fibrilasi atrium (irama jantung tidak teratur).

Gaya Hidup Tidak Sehat

  • Merokok, merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

  • Diet tinggi lemak jenuh dan garam, penyebab kolesterol tinggi dan aterosklerosis.

Kondisi Metabolik

  • Diabetes, berisiko tinggi karena kerusakan pembuluh darah dan gula darah tinggi.

  • Obesitas, menambah tekanan pada jantung dan pembuluh darah.

Faktor Genetik dan Usia

  • Riwayat keluarga stroke.

  • Kelompok lanjut usia.

Penyebab Langsung Sesuai Jenis Stroke

  • Iskemik: Penyumbatan akibat gumpalan darah atau plak.

  • Hemoragik: Tekanan darah tinggi atau pelebaran pembuluh darah hingga pecah.

  • Transient Ischemic Attack (TIA): Gumpalan kecil yang menyumbat sementara aliran darah.

Waspadai Gejala Stroke Ini!

Gejala stroke sering muncul tiba-tiba, beberapa diantaranya adalah kesulitan bicara atau memahami ucapan, wajah menurun di satu sisi, lengan dan kaki mati rasa, sakit kepala, hingga hilang kesadaran.

Tanda-tanda bervariasi tergantung area otak yang terkena. Berikut gejala berdasarkan bagian tubuh:

  1. Wajah: Satu sisi wajah terlihat turun atau lumpuh, terlihat saat tersenyum.

  2. Lengan: Kelemahan atau mati rasa pada satu lengan, sulit diangkat.

  3. Bicara: Kesulitan berbicara, ucapan cadel, atau tidak bisa memahami pembicaraan.

  4. Penglihatan: Pandangan kabur atau kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata.

  5. Koordinasi: Kehilangan keseimbangan, pusing mendadak, atau kesulitan berjalan.

  6. Sakit kepala: Nyeri kepala parah tanpa sebab, kadang disertai muntah.

Segera cari bantuan medis jika merasakan gejala-gejala tersebut agar penanganan lebih lanjut dapat segera dilakukan. Gunakan metode F.A.S.T. (Face, Arms, Speech, Time) untuk mengenali gejala.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bergejala?

Jika seseorang menunjukkan gejala stroke, langkah berikut harus segera diambil:

Kenali Gejala dengan F.A.S.T.

  • Face: Apakah wajah tampak turun di satu sisi?

  • Arms: Apakah lengan sulit diangkat atau terasa lemah?

  • Speech: Apakah ucapan terdengar cadel atau tidak jelas?

  • Time: Segera hubungi layanan darurat (119 di Indonesia).

Jangan Menunggu

  • Setiap menit penting; semakin lama aliran darah terganggu, semakin besar kerusakan otak. Hubungi ambulans segera.

Tetap Tenang dan Posisikan Pasien

  • Baringkan dengan posisi kepala sedikit terangkat untuk melancarkan aliran darah ke otak.

  • Jangan berikan makanan, minuman, atau obat tanpa saran medis.

Catat Waktu Gejala Mulai

  • Informasi ini penting bagi tenaga medis untuk menentukan pengobatan.

  • Penggunaan obat penghancur gumpalan (tPA) yang efektif dalam 4,5 jam setelah gejala muncul.

Mencari bantuan medis dengan cepat adalah kunci utama menyelamatkan nyawa dan meminimalkan kecacatan akibat stroke.

Apa Pemeriksaan untuk Diagnosis Stroke?

Pemeriksaan untuk diagnosis stroke meliputi beberapa prosedur penting guna memastikan jenis stroke dan area otak yang terdampak.

Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasikan stroke:

Pencitraan Otak

  • Computed Tomography Scan (CT-Scan): Memastikan ada atau tidaknya perdarahan di otak, mendeteksi stroke hemoragik.

  • Magnetic Resonance Imaging (MRI): Memberikan gambaran detail untuk deteksi kerusakan jaringan otak akibat stroke iskemik atau hemoragik.

  • Prosedur: Pasien berbaring di dalam mesin MRI atau CT. Mesin akan menghasilkan gambar yang kemudian dianalisis oleh dokter.

Tes Darah

  • Mengukur kadar gula darah, elektrolit, dan fungsi pembekuan darah.

  • Prosedur: Pasien berpuasa beberapa jam sebelum prosedur. Sampel darah diambil melalui tusukan di lengan dan kemudian dianalisis di laboratorium.

Angiografi Otak

  • Menggunakan pewarna khusus dan X-ray untuk melihat pembuluh darah otak serta mengidentifikasi penyumbatan atau aneurisma.

  • Prosedur: Pasien berpuasa beberapa jam sebelum prosedur. Kateter kecil dimasukkan ke dalam pembuluh darah menuju pembuluh darah otak. Pewarna kontras disuntikkan melalui kateter, dan gambar pembuluh darah otak diambil menggunakan sinar-X atau fluoroskopi.

Ultrasonografi Karotis

  • Memeriksa penyempitan atau penyumbatan di arteri karotis yang mengalirkan darah ke otak.

  • Prosedur: Gel ultrasound dioleskan di leher dan alat transduser dipindahkan di atas kulit untuk mengirimkan gelombang suara ke dalam pembuluh darah karotis.

EKG (Elektrokardiogram)

  • Mendeteksi gangguan irama jantung (seperti fibrilasi atrium) yang dapat menyebabkan stroke.

  • Prosedur: Elektrode kecil akan dipasang pada dada, lengan, dan kaki pasien untuk merekam sinyal listrik jantung.

Ekokardiogram

  • Memvisualisasi jantung untuk melihat kemungkinan adanya gumpalan darah atau masalah struktural yang dapat memicu stroke.

  • Prosedur: Gel ultrasound akan diaplikasikan di dada pasien, dan transduser akan diletakkan di atas kulit untuk menghasilkan gambar jantung.

Diagnosis yang cepat dan akurat sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Lakukan jenis pemeriksaan sesuai rekomendasi dokter yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien.

Apa Langkah Penanganan Stroke?

Setelah diagnosis stroke ditegakkan melalui pemeriksaan medis seperti CT-scan, MRI, angiografi, atau ultrasonografi, tim medis akan segera melakukan langkah penanganan.

Langkah penanganan yang dilakukan oleh dokter dan tim medis untuk pengobatan stroke tergantung pada jenis stroke yang didiagnosis dan kondisi kesehatan pasien.

Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan setelah diagnosis stroke:

Penanganan Darurat

  • Stroke Iskemik (Akibat Penyumbatan Pembuluh Darah):

  1. Obat-obatan seperti tPA (tissue plasminogen activator) diberikan untuk menghancurkan gumpalan darah. Efektif jika diberikan dalam waktu 3–4,5 jam setelah gejala pertama muncul.

  2. Prosedur mechanical thrombectomy (pengambilan gumpalan darah melalui prosedur pembedahan) mungkin diperlukan, terutama jika gumpalan berada di pembuluh darah besar​.

  • Stroke Hemoragik (Akibat Pendarahan di Otak):

  1. Penanganan fokus menghentikan perdarahan dan mengurangi tekanan pada otak.

  2. Melibatkan prosedur pembedahan untuk mengangkat gumpalan darah atau memperbaiki pembuluh darah yang pecah​.

Pemantauan dan Stabilisasi

  • Pasien dipantau ketat di unit perawatan intensif (ICU) atau unit stroke untuk memastikan tekanan darah, kadar oksigen, dan tanda vital lainnya tetap stabil.

  • Pasien mungkin juga akan diberikan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, atau kolesterol untuk mencegah stroke lebih lanjut dan untuk mendukung pemulihan otak​.

Rehabilitasi Stroke

Setelah pasien stabil, fokus akan beralih ke rehabilitasi untuk membantu pasien memulihkan fungsi yang hilang akibat stroke. Program rehabilitasi bisa mencakup:

  • Fisioterapi: Mengembalikan kekuatan otot, keseimbangan, dan koordinasi.

  • Terapi Okupasi: Membantu pasien mempelajari keterampilan hidup sehari-hari, seperti makan, berpakaian, atau mandi.

  • Terapi Wicara: Jika stroke memengaruhi kemampuan bicara atau menelan.

  • Terapi Kognitif: Jika stroke mempengaruhi kemampuan berpikir, memori, atau pengambilan keputusan.

Pencegahan Stroke Berulang

  • Perubahan Gaya Hidup: Seperti berhenti merokok, diet sehat, olahraga teratur, dan mengurangi stres​.

  • Obat-obatan: Untuk mengurangi risiko stroke berulang. Diberi obat pengencer darah (antikoagulan atau antiplatelet), statin untuk menurunkan kolesterol, atau obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah​.

Pemulihan Jangka Panjang

Pemulihan stroke memakan waktu yang lama. Pasien akan terus dipantau untuk dilihat kemajuannya. Tim medis akan memberikan dukungan dan terus menyesuaikan program rehabilitasi sesuai kebutuhan pasien.

Berapa Biaya Pemeriksaan Stroke?

Biaya pemeriksaan untuk diagnosis stroke bervariasi tergantung pada jenis tes, lokasi, dan rumah sakit.

Untuk diagnosis dasar, biaya dapat berkisar dari beberapa ratus ribu hingga beberapa juta rupiah di Indonesia. Biaya tes darah berkisar Rp200.000 hingga Rp1.000.000. Sedangkan ultrasonografi karotis berkisar Rp500.000 hingga Rp1.500.000. Pemeriksaan dengan alat pencitraan membutuhkan biaya yang lebih besar yaitu berkisar Rp1.500.000 hingga Rp4.000.000 untuk CT scan dan Rp3.000.000 hinga Rp7.000.000 untuk MRI.

Untuk mengetahui biaya yang lebih tepat, disarankan untuk menghubungi rumah sakit atau klinik terkait.

Pasien juga dapat melakukan pemeriksaan lain yang berkaitan dengan faktor risiko stroke di seperti cek kadar kolesterol dengan biaya Rp387.000 atau skrining diabetes melitus dengan biaya Rp258.000 di laboratorium klinik Bumame.

Bagaimana Cara Mencegah Stroke?

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Mencegah stroke adalah langkah penting yang mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.

Stroke sering terjadi karena faktor risiko yang sebenarnya bisa dikendalikan dengan perubahan gaya hidup dan perawatan medis.

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan stroke yang efektif:

  • Kontrol Tekanan Darah

Menjaga tekanan darah tetap normal artinya mencegah kerusakan pada pembuluh darah otak. Cara untuk mengontrolnya antara lain:

  1. Konsumsi obat antihipertensi, jika diperlukan.

  2. Kurangi konsumsi garam dan makanan olahan tinggi natrium.

  3. Periksa rutin tekanan darah, terutama jika berisiko tinggi.

  • Kelola Kolesterol dan Diabetes

Kolesterol tinggi dan diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko stroke. Untuk mengurangi risiko:

  1. Diet sehat, rendah lemak jenuh dan trans serta tinggi serat dapat membantu mengurangi kolesterol.

  2. Rutin berolahraga, untuk menjaga berat badan yang sehat.

  3. Menjaga kadar gula darah, dalam rentang yang sehat bagi penderita diabetes..

  • Berhenti Merokok

Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. Merokok dapat mempercepat pembentukan plak di arteri dan memperburuk tekanan darah tinggi. ​

  • Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas atau kelebihan berat badan adalah faktor risiko besar stroke, terutama jika diikuti diabetes atau hipertensi.

  • Lakukan Aktivitas Fisik Rutin

Olahraga teratur, setidaknya tiga kali seminggu selama 30 menit, membantu meningkatkan aliran darah, mengurangi kolesterol, dan menurunkan tekanan darah.

  • Batasi Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan memperbesar risiko stroke.

  • Hindari Stres Berlebihan

Stres berlebih dapat memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Lakukan meditasi, yoga, atau latihan pernapasan.

  • Rutin Pemeriksaan Kesehatan

Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau faktor risiko, seperti tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.

  • Obat-obatan untuk Risiko Tertentu

Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti atrial fibrilasi (fibrilasi atrium), yang meningkatkan risiko pembekuan darah, dokter mungkin akan meresepkan obat pengencer darah (antikoagulan) untuk mengurangi risiko stroke.

  • Menjaga Kesehatan Jantung

Banyak kasus stroke yang berhubungan dengan gangguan jantung. Periksa jantung secara rutin, obati gangguan irama jantung, dan ikuti saran dokter.

Stroke adalah kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan cepat untuk mencegah kerusakan otak permanen.

Mengenali gejala sejak dini dan menjalani gaya hidup sehat seperti menjaga tekanan darah dan berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko. Berkonsultasilah dengan dokter atau ahli kesehatan untuk penanganan yang tepat dan efektif.

Sumber:

Mayo Clinic. Stroke Symptoms and Causes [Internet]. Rochester: Mayo Clinic; [cited 2024 Nov 23]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stroke/symptoms-causes/syc-20350113

National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Stroke Overview [Internet]. Bethesda: National Institutes of Health; [cited 2024 Nov 23]. Available from: https://www.ninds.nih.gov/health-information/stroke/stroke-overview

American Stroke Association. About Stroke [Internet]. Dallas: American Heart Association; [cited 2024 Nov 23]. Available from: https://www.stroke.org/en/about-stroke

Centers for Disease Control and Prevention. Stroke Signs and Symptoms [Internet]. Atlanta: Centers for Disease Control and Prevention; [cited 2024 Nov 23]. Available from: https://www.cdc.gov/stroke/signs-symptoms/index.html